Senin, 23 September 2013

BIOGRAFI LAKSAMANA CHENG HO

Leave a Comment



Cheng Ho adalah seorang kasim Muslim yag menjadi orang kepercayaan Kaisar Yuongle dari Tiongkok (Berkuasa tahun 1403 – 1424), kaisar ketiga dari Dinasti Ming. Nama aslinya adalah Ma He, dikenal juga sebagai Ma Sanbao, yang berasal dari provinsi Yunnan, China. Cheng Ho ditangkap dan dijadikan kasim. Ia adalah orang yang bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip suku Han, namun beragama Islam.

1371 M – Mahe lahir dari pasanga Ma Hazhi dan Wen.
1382 M – Cheng Ho Cheng Ho dijadikan kasim oleh Raja Zu di istana Beiping (kini Beijing)
1399 M – Berumur 28 Tahun, Zhu Yunwen naik tahta mejadi Jian Wen Dinasti Ming. Zhu Di, Raja Yan memimpin tentaranya menyerang Nanjing, Ibu Kota Dinasti Ming dan Cheng Ho ikut bertempur. Namun Kaisar Jian Wen gagal menumpas Zhu Di.
1405 M – Pertama kali Cheng Ho dan awak kapalnya mengarungi samudera untuk mengadakan muhibah ke berbagai penjuru negeri. Pelayaran pertama ini mampu mencapai wilayah Asia Tenggara (Semenanjung Malaya, Sumatera dan Jawa)
1407 – 1409 M – Ekspedisi ke dua. Mencapai Champa Jawa, Sumatra.
1409 – 1411 M – Ekspedisi ke tiga yang menjangkau India dan Srilanka.
1413 – 1415 M – Ekspedisi ke empat mencapai Ade, Teluk Persia, dan Mogadishu (Afrika Timur).
1417 – 1419 – Ekspedisi ke lima denga Jalur yang sama pada Ekspedisi ke empat.
1417 – 1422 – Ekspedisi ke enam.
1421 – 1422 Merupakan Ekspedisi Terakhir
1431 – 1433 berhasil mencapai Laut Merah.

Peta Perjalanan Cheng Ho dan Armadanya




Kapal Pusaka milik Armada Cheng Ho



Kapal yang ditumpangi Cheng Ho disebut 'kapal pusaka' merupakan kapal terbesar pada abad ke-15. Panjangnya mencapai 44,4 zhang (138 m) dan lebar 18 zhang (56 m). Model kapal itu menjadi inspirasi petualang Spanyol dan Portugal serta pelayaran modern di masa kini. Desainnya bagus, tahan terhadap serangan badai, serta dilengkapi teknologi yang saat itu tergolong canggih seperti kompas magnetik.

Cheng Ho dan Indonesia
Cheng Ho mengunjungi kepulauan di Indonesia selama tujuh kali. Ketika ke Samudera Pasai, ia memberi lonceng raksasa "Cakra Donya" kepada Sultan Aceh, yang kini tersimpan di museum Banda Aceh. Tahun 1415, Cheng Ho berlabuh di Muara Jati (Cirebon), dan menghadiahi beberapa cindera mata khas Tiongkok kepada Sultan Cirebon. Salah satu peninggalannya, sebuah piring yang bertuliskan ayat Kursi masih tersimpan di Keraton Kasepuhan Cirebon. Pernah dalam perjalanannya melalui Laut Jawa, Wang Jinghong (orang kedua dalam armada Cheng Ho) sakit keras. Wang akhirnya turun di pantai Simongan, Semarang, dan menetap di sana. Salah satu bukti peninggalannya antara lain Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu) serta patung yang disebut Mbah Ledakar Juragan Dampo Awang Sam Po Kong. Cheng Ho juga sempat berkunjung ke Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan raja Wikramawardhana.



Sumber : wikipedia, http://www.fishyforum.com/unfishy/off-topic/9329-biografi-singkat-laksamana-cheng-ho.html , Muslim Tionghoa Cheng Ho: misteri perjalanan muhibah di Nusantara Oleh Yayasan Obor Indonesia, 2000



0 komentar:

Posting Komentar